Dalil Wajibnya Khilafah
Posted by adim_wijaya on Sabtu, 12 Januari 2013 | 0 komentar
Kewajiban Khilafah, Landasan Teologisnya Rapuh ?
Dalam debat di Today’s Dialogue Metro TV, salah satu pembicara yang dikenal
dari kelompok liberal dengan arogan mengatakan bahwa dasar teologis kewajiban
khilafah rapuh. Pernyataan seperti ini bisa dimengerti karena muncul dari
seorang yang selama ini dikenal alergi dan getol menyerang syariah Islam.
Sementara itu para ulama yang diakui dan terpandang dalam Islam dalam
berbagai kitab mereka justru dengan tegas menyatakan kewajiban penegakan
Khilafah ini. Wajibnya khilafah bukanlah pendapat Hizbut Tahrir saja, atau
Syekh Taqiyuddin an Nabhani saja. Jadi pandangan Khilafah tidak wajib, tidak
punya landasan teologis justru pandangan aneh dan asing.
Perlu dicatat disamping menggunakan istilah Khilafah, para ulama juga
menggunakan istilah Imam atau Imamah yang maknanya adalah sama. Pendapat Imam
Ar-Razi mengenai istilah Imamah dan Khilafah dalam kitab Mukhtar Ash-Shihah
hal. 186 :
الخلافة أو الإمامة
العظمى ، أو إمارة المؤمنين كلها يؤدي معنى واحداً ، وتدل على وظيفة واحدة و هي
السلطة العيا للمسلمين
“Khilafah atau Imamah ‘Uzhma, atau Imaratul Mukminin semuanya memberikan
makna yang satu [sama], dan menunjukkan tugas yang satu [sama], yaitu kekuasaan
tertinggi bagi kaum muslimin.” (Lihat Muslim Al-Yusuf, Daulah Al-Khilafah
Ar-Rasyidah wa Al-‘Alaqat Ad-Dauliyah, hal. 23; Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh
Al-Islami wa Adillatuhu, Juz 8/270).
Pendapat
serupa dari Imam Ibnu Khaldun dalam Al-Muqaddimah hal. 190 :
وإذ قد بينا حقيقة هذا
المنصف وأنه نيابة عن صاحب الشريعة في حفظ الدين وسياسة الدنيا به تسمى خلافة
وإمامة والقائم به خليفة وإمام
“Telah
kami jelaskan hakikat kedudukan ini [khalifah] dan bahwa ia adalah pengganti
dari Pemilik Syariah [Rasulullah SAW] dalam menjaga agama dan mengatur dunia
dengan agama. [Kedudukan ini] dinamakan Khilafah dan Imamah, dan orang yang
melaksanakannya [dinamakan] khalifah dan imam.” (Lihat Ad-Dumaiji, Al-Imamah
Al-‘Uzhma ‘Inda Ahl As-Sunnah wa Al-Jama’ah, hal. 34).
Berikut
ini kami kutipkan beberapa pendapat ulama tentang wajibnya Khilafah :
Imam an Nawawi dalam Syarh Shohih muslim menulis :
أَجمعوا عَلَى اَنَّهُ
يَجِب عَلَى الْمُسْلِمِيْنَ نَصْب خَلِيْفَة.
Mereka
(para Imam Madzhab) sepakat wajib bagi kaum muslimin mengangkat Kholifah
Imam al Mawardi mengatakan :
قال الإمام الماوردي
في الأحكام السلطانية ص 5: عقد الامامة لمن يقومُ بها في الأمة واجب بالاجماع
Mengangkat
Imam (Kholifah) bagi yang menegakkanya ditengah-tengah umat merupakan kewajiban
berdasarkan ijma’
Al-imam
Al-qurthubi ketika menafsirkan ayat 30 dari surah Al-baqarah:
وَإِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
Menulis
:
… هذه الآية أصل في
نصب إمام وخليفة يسمع له ويطاع، لتجتمع به الكلمة، وتنفذ به أحكام الخليفة. ولا
خلاف في وجوب ذلك بين الامة ولا بين الائمة إلا ما روي عن الاصم (1) حيث كان عن
الشريعة أصم، وكذلك كل من قال بقوله واتبعه على رأيه ومذهبه،
…ayat
ini pokok (yang menegaskan) bahwa mengangkat imam dan khalifah untuk didengar
dan dita’ati, untuk menyatukan pendapat serta melaksanakan, melalui khalifah,
hukum-hukum tentang khalifah. Tidak ada perbedaan tentang wajibnya hal tersebut
diantara umat, tidak pula diantara para imam kecuali apa yang diriwayatkan dari
Al-asham[1], yang menjadi syariat Asham, dan begitu pula setiap orang yang
berkata dengan perkataannya serta orang yang mengikuti pendapat dan madzhabnya
[1]
Al-asham adalah salah satu tokoh senior Mu’tazilah, nama lengkapnya adalah Abu
Bakar Al-asham
Adapun
tentang kewajiban ditengah kaum muslimin terdapat satu Kholifah ditegaskan juga
oleh para ulama antara lain :
ونعيد هنا ما قرره
كتاب (الفقه على المذاهب الأربعة) 5/416: (اتفق الأئمة رحمهم الله تعالى على أن
الإمامة فرض، وأنه لا بد للمسلمين من إمام يقيم شعائر الدين وينصف، المظلومين من
الظالمين، وعلى أنه لا يجوز أن يكون على المسلمين في وقت واحد في جميع الدنيا
إمامان، لا متفقان ولا مفترقان).
Penulis
buku الفقه على المذاهب الأربعة) )mengatakan : telah sepakat para Imam
Madzhab semoga Allah merahmati mereka tentang kewajiban imamah (khilafah)…dan
tidak boleh bagi kaum muslimin dalam waktu yang sama di seluruh dunia terdapat
dua imam..
وقال النووي في شرح
مسلم ج 12/232: (واتفق العلماء على أنه لا يجوز أن يعقَدَ لخليفتين في عصر واحد
سواء اتسعت دار الإسلام أم لا)
Imam An
Nawawi dalam syarh shohih muslim mengatakan :
Telah
sepakat para ‘ulama bahwa tidak boleh diangkat dua orang kholifah dalam waktu
yang sama , sama saja apakah Darul Islam itu luas atau tidak
Kutipan
diatas hanya sebagian saja dari pendapat ulama yang mereka gali berdasarkan al
Qur’an, As Sunnah serta ijma’ sahabat.
0 komentar for "Dalil Wajibnya Khilafah"
Leave a reply