Allah SWT Merindukan Tobat Kita
Posted by adim_wijaya on Selasa, 25 Desember 2012 | 0 komentar
Allah SWT ‘Merindukan’ Tobat Kita
Allah SWT tentu benci terhadap hamba-Nya yang bermaksiat
kepada-Nya. Namun sebaliknya, Allah SWT amat suka dan bergembira terhadap
orang-orang yang segera bertobat dari dosa dan kemaksiatannya. Allah SWT bahkan
menegaskan, bahwa ampunan-Nya bagi orang-orang yang mau bertobat adalah selalu
lebih besar dari dosa-dosanya.
Dalam hal ini, Rasulullah SAW, sebagaimana dinyatakan oleh
Anas bin Malik ra pernah bersabda, bahwa Allah SWT telah berfirman, “Hai anak
Adam, sesungguhnya kamu adalah sesuai dengan apa yang kamu panjatkan dan
harapkan kepada Diri-Ku. Aku mengampuni kamu atas dosa-dosa yang telah kamu
lakukan dan Aku rela. Hai anak Adam, andai dosa-dosamu memenuhi seluruh langit,
lalu kamu memohon ampunan-Ku, pasti Aku mengampuni kamu. Hai anak Adam, sesungguhnya
kamu, andai kamu mendatangi Aku dengan memikul dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian
kamu menjumpai Aku dalam keadaan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, pasti
Aku akan mendatangi kamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR at-Tirmidzi,
hadis hasan-shahih).
Dalam nada yang sama, Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana
dituturkan Abu Dzarr ra, bahwa Allah SWT telah berfirman, “Siapa saja yang
mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Siapa saja yang
mendekat kepada-Ku sedepa, Aku mendekat kepadanya sejengkal. Siapa saja yang
mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari. Siapa
saja yang menjumpai-Ku dengan memikul dosa sepenuh bumi—selama dia tidak
menyekutukan Aku dengan apapun—maka aku akan menjumpainya dengan membawa
ampunan sepenuh bumi pula.” (HR Muslim).
Anas juga berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda, ‘Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, andai kalian berbuat dosa
hingga dosa-dosa kalian memenuhi langit dan bumi, kemudian kalian memohon
ampunan kepada Allah, maka pasti Allah mengampuni kalian.’” (HR Ahmad).
Abu Hurairah rajuga menuturkan bahwa Nabi SAW pernah
bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jala, saat menciptakan makhluk, Dia
menuliskan pada makhkuk itu di atas ‘Arsy-nya: Sesungguhnya rahmat-Ku
mengalahkan murka-Ku.” (HR Muslim).
Karena itulah Rasulullah SAW memberikan petunjuknya secara
berulang kepada manusia untuk segara bertobat dari dosa-dosa. Ampunan Allah SWT
kepada mereka merupakan rahmat-Nya kepada mereka. Di antara petunjuk Rasulullah
SAW tersebut adalah sabdanya, sebagaimana dituturkan oleh Abu Dzarr bahwa Allah
SWT telah berfirman, “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan
malam dan siang hari, sementara Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Karena
itu, minta ampunlah kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian.” (HR Muslim).
Abu Hurairah menuturkan dari Rasulullah SAW kisah dari
penuturan Allah SWT sendiri yang berfirman, “Hamba-Ku berbuat suatu dosa. Ia
lalu berkata, ‘Ya Allah ampunilah aku atas dosa-dosaku.” Allah SWT berfirman,
‘Hamba-Ku berbuat suatu dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan yang
mengampuni dan menghapus dosa-dosa.’ Lalu dia kembali berbuat dosa. Kemudian ia
pun kembali berkata, ‘Ya Allah ampunilah aku atas dosa-dosaku.’” Allah SWT
berfirman, “Hamba-Ku berbuat suatu dosa dan dia tahu bahwa dia memiliki Tuhan
yang mengampuni dan menghapus dosa-dosa. Lakukanlah apa pun sekehendak kamu
maka sesungguhnya Aku pasti mengampunimu.” (HR Muslim).
Karena itulah, Rasulullah SAW menyuruh kita untuk banyak bertobat
kepada Allah SWT, sebagaimana sabdanya, “Wahai manusia, bertobatlah kalian
kepada Allah SWT dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya aku bertobat
kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR Muslim).
Tentu, Rasul bertobat bukan karena dosa-dosanya, karena
beliau terpelihara dari dosa-dosa. Tobat beliau tidak lain merupakan bentuk
makrifat beliau kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW juga bersabda, sebagaimana penuturan Abu Musa
al-Asy’ari, “Sesungguhnya Allah melapangkan tangannya pada malam hari untuk
menerima tobat pelaku kemaksiatan pada siang harinya dan melapangkan tangan-Nya
pada siang hari untuk menerima tobat pelaku kemaksiatan pada malam harinya.”
(HR Muslim).
Rasulullah SAW, sebagaimana penuturan Abu Hurairah ra juga
berkata, “Siapa saja yang bertobat sebelum matahari terbit dari tempat
terbenamnya, Allah pasti menerima tobatnya.” (HR Muslim).
Selain itu, sesungguhnya dosa yang diiringi dengan istighfar
akan menambah makrifat kepada Allah, pengakuan atas penghambaan kepada-Nya dan
menambah upaya merendahkan diri di hadapan-Nya. Hal demikian lebih Allah cintai
daripada ketaatan yang diiringi dengan sikap ujub dan lalai.
Alhasil, di penghujung tahun ini, dan dalam rangka
menyongsong awal tahun depan, marilah kita segera bertobat, dengan tawbatan
nashuha. Sesungguhnya Allah SWT akan selalu ‘merindukan’ tobat kita.
(mediaumat.com, 24/12)
0 komentar for "Allah SWT Merindukan Tobat Kita"
Leave a reply